Jumat, 05 Agustus 2011

Ada 747 Titik Kemacetan di Kota Jakarta

Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya seakan tak punya cara ampuh untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Berbagai kebijakan telah diambil, tapi kemacetan masih belum teratasi. Saat ini Jakarta dikepung oleh 747 titik kemacetan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa mengatakan 747 titik kemacetan itu tersebar hampir di seluruh pelosok Jakarta. "Penyebab macet yang paling utama adalah tingginya volume kendaraan," kata Royke di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (4/8/2011).

Royke mengatakan, jumlah kendaraan di Jakarta tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada. Hingga 2011 saja, kendaraan pribadi mencapai 5 juta unit, sementara motor mencapai 7 juta unit.

"Jalan sudah tidak mampu menampung banyaknya kendaraan," ujar dia.

Faktor penyebab kemacetan lainnya yakni banyaknya hambatan di jalan seperti seperti pedagang kaki lima, parkir liar dan angkutan umum yang ngetem di pinggir jalan.

"Dengan adanya hambatan ini, otomatis memperlambat laju kendaraan. Sehingga akan membuat antrean di belakang," ujarnya.

Keberadaan mal juga menjadi salah satu faktor penghambat lalu lintas. Royke menyebut, ada ratusan mal di Jakarta yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Seperti Cibubur Junction, Plasa Semanggi, Mal Taman Anggrek dan Mal of Indonesia," kata dia.

Selain itu, kurang laiknya sarana dan prasana jalan juga mempengaruhi percepatan jalan.
Pengaturan waktu menyala lampu merah juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya lalu lintas.

"Seperti di lampu merah Fatmawati, arus dari timur panjang sekali, kalau dari selatan agak pendek," katanya.

Royke juga menyoroti masalah tidak berfungsinya lampu merah di jalan. Hal ini membuat titik-titik persimpangan yang lampu merahnya mati harus dijaga polisi. "Tidak mungkin ditempatkan 3 orang, minimal 4 orang," katanya.



( mei / syu/dtk )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar